Kamis, 29 Juni 2017 Wisata Alam Bukit Pentulu Indah kedatangan salah Maestro Fotografer Indonesia yaitu Don Hasman.
Suatu Kehormatan Bagi Pengelola Wisata Bukit Pentulu Indah, Desa Karangsambung bisa kedatangan sosok Don Hasman. Sosoknya yang Sederhana dan Humble membuat cepat akrab dengan para pengurus.
Bagi beliau Pemandangan Alam Bukit Pentulu Indah adalah Anugrah Tuhan yang patut kita syukuri. Om Don sangat tertarik dengan Landscape Pemandangan Bukit Pentulu Indah yang menyajikan sensasi atas awan dan barisan perbukitan. Apalagi dengan adanya Bukit Kembang menjadi ciri khas Landscape dengan Paduan Perbukitan, Sensasi Atas Awan dan Background Gunung Sindoro Sumbing.
Kesan Om Don Hasman ini tentunya menunjukan bahwa Wisata Alam Bukit Pentulu Indah adalah Destinasi Wisata yang Patut di kunjungi Bagi Para Fotografer dan Wisatawan.
Mengenal Sosok Don Hasman, adalah seorang fotografer yang memiliki jiwa petualang. Pada tahun 1978 ia melakukan pendakian ke pegunungan Himalaya, sehingga ia berhasil tercatat sebagai orang Indonesia pertama yang telah menginjakkan kaki di Himalaya. Tak hanya Himalaya, ia juga telah melakukan pendakian ke puncak Gunung Kilimanjaro di Tanzania pada tahun 1985.
Pada usianya yang menginjak 70 tahun, ia melakukan sebuah perjalanan dengan berjalan kaki dari Saint-Jean-Pied-de-Port, Perancis hingga Katredal Santiago de Compostela, Spanyol, menempuh seribu kilometer dengan tujuan mengabadikan semua yang dilihatnya dengan kamera selama perjalanan. Perjalanan ini ditempuhnya dalam waktu 35 hari. lebih dari 14.000 foto berhasil diperoleh dalam perjalanan ini.
Foto-foto yang bernilai seni tinggi banyak dihasilkan oleh Don Hasman. Ia tak segan berbagi ilmu dan pengalamannya. Kepribadiannya yang sederhana membuat sosoknya dikagumi oleh junior-juniornya. Kini ia masih menjabat sebagai ketua Asosiasi Fotografer Indonesia dan masih aktif sebagai fotografer (Sumber : Wikipedia)
Sosok Don Hasman adalah sosok langka, pertemuan secara langsung dengan Don Hasman bisa membuat kita menyelami pribadinya. Saya setuju dengan pendapatnya, ketika saya berkunjung pertama kali ke rumah Don, saya langsung melihat kesederhanaannya. Bagaimana dalam pertemuan yang singkat, ia mau menjelaskan dan membantu saya dalam menyelesaikan tugas yang ada.
Don rela untuk mengajar atau memberikan sebuah materi perkuliahan tidak dibayar sedikitpun. Karena menurutnya ilmu dan cerita itu harus dibagi tidak untuk disimpan sendiri. Don juga tidak segan untuk menaiki kendaraan dengan kelas ekonomi dan kendaraan umum.
Dalam melakukan perjalanan, Don lebih senang berjalan kaki. Jalan kaki adalah kepuasan tersendiri baginya, dengan berjalan kaki kita dapat bahan langsung dari sumbernya karena sepanjang jalan kita dapat merangkai berbagai hal. Don bingung mengapa banyak yang tidak ingin jalan kaki, padahal lebih banyak yang didapatkan ketika kita berjalan kaki.